RSS

Rabu, 14 Mei 2014

Jangan Lupa Mengulang Imunisasi

Ditulis oleh Dr. Handrawan Nadesul

Keberhasilan imunisasi ikut menentukan kesehatan anak kelak sampai dewasa. Dengan imunisasi,anak sedikitnyaterlindungi dari 7 enis penyakit seperti hepatitis B, TBC, Polio, campak, tetanus, dan lainnya. Konvensi WHO menuntut setiap orangtua untuk memenuhi hak anak mendapatkan imunisasi. Selain imunisasi wajib, ada juga imunisasi yang dianjurkan. Selain itu, vaksinasi tak cukup hanya diberikan sekali saja, beberapa imunisasi perlu diberikan ulang atau yang sering disebutbooster. Kapanbooster diberikan kita bahas di sini.
JADWAL imunisasi bisa berubah-ubah di setiap negara, disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan jenis penyakit yang tengah mengancam anak di negara tersebut. Kita tahu setelah memberikan imunisasi awal sebagai imunisasi dasar bagi anak, perlu dilakukan imunisasi ulang untuk memperkuat dan memperpanjang masa kebal terhadap penyakit agar anak penuh terlindungi.

Imunisasi wajib
Ada 8 jenis penyakit yang vaksinnya dijadikan imunisasi dasar di Indonesia, diantaranya Hepatitis B, TBC, Polio, Campak dan lainnya. Artinya semua anak sejak baru lahir sampai usia 3 tahun diwajibkan untuk menerimanya secara lengkap.
MENGABAIKANNYA BERARTI AKAN MENINGKATKAN ANGKA JATUH SAKIT, SELAIN ANCAMAN KEMATIAN OLEH PENYAKIT YANG SEBETULNYA BISA KITA CEGAH.
Berikut ini adalah imunisasi dasar bagi anak dan jadwal pemberiannya:
·         Hepatitis B diberikan awal kepada bayi baru lahir
·         BCG (untuk TBC) danpolio-1 diberikan saat anak berumur 1 bulan
·         DPT-1, polio-2, hepatitis B-2, dan HiB-1 (untuk radang paru) saat anak berumur 2 bulan
·         DPT-2,  polio-3, hepatitis B-3, dan HiB-2 saat anak berumur 3 bulan
·         HiB-3 saat anak menginjak usia 4 bulan
·         Campak (measles) diberikan pada anak umur 9 bulan
Diharapkan setelah mendapatkan imunisasi dasar, tubuh bayi membentuk kekebalan terhadap kedelapan jenis penyakit tadi. Tentunyatiap anak tak sama respons pembentukan kekebalan tubuhnya. Anak kurang gizi, atau sedang berpenyakit, lemah saja pembentukan kekebalannya. Tetapi normalnya, semua anak tubuhnya akan menjadi kebal.
Namun kekebalan itu bersifat aktif, artinya kekebalan yang dibentuk oleh tubuh anak ini belum terbentuk sempurna, sehingga perlu diberikan imunisasi ulang atau booster. Apabila ini tidak dilakukan, maka kekebalannya baru separuh jadi. Artinya anak belum terlindungi penuh terhadap kedelapan penyakit tadi, atau masih berisiko terserang penyakitnya.

Kapan imunisasi ulang diberikan?
Untuk imunisasi DPT, HiB dan hepatitis B diberikan setelah anak berumur 18 bulan. Pada saat anak berumur 2 tahun diberikan imunisasi campak ulangan, dan pada waktu berumur 3 tahun wajib diulang imunisasi DPT, hepatitis B, HiB, dan campak.
Kalau itu semua dipatuhi, niscaya anak akan terlindung secara penuh terhadap serangan sekian banyak penyakit, yang semuanya berisiko mematikan kalau anak dibiarkan lemah tanpa imunisasi. Maka imunisasi hendaknya tidak diabaikan.
SELAIN IMUNISASI WAJIB, ADA PULA JENIS IMUNISASI YANG DIANJURKAN. KALAU IMUNISASI WAJIB DIBERIKAN LAYANAN SECARA CUMA-CUMA OLEH PEMERINTAH, IMUNISASI YANG DIANJURKAN DILAKUKAN ATAS  PERMINTAAN SENDIRI.
Kita mengenal imunisasi MMR (gondong, campak, campak jerman); tifus, hepatitis A; PCV untuk radang paru olehpneumococcus; HPV (human papilloma virus) untuk anti kanker leher rahim yang diberikan setelah anak perempuan berumur 10 tahun; dan vaksinasi varicella (cacar air).
Untuk lebih praktisnya, agar anak tidak disuntik beberapa kali, kini telah tersedia satu suntikan vaksin untuk 5 penyakit (DPT+hepatitis B+ HiB) atau vaksin pentavalen. Baik imunisasi dasar maupun yang ulangan, anak tidak perlu menderita mengalami lebih dari satu kali suntikan.

0 komentar:

Posting Komentar