MEMBUAT TABLET DENGAN KECEPATAN DISOLUSI ZAT AKTIF MAKSIMUM

PROSES PEMBUATAN TABLET
Metoda Granulasi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses granulasi
meningkatkan kecepatan disolusi dari zat aktif yang kurang larut. Pemakaian
bahan pengisi seperti amilum, laktosa anhidrat, laktosa spray-dried dan
mikrokristal selulosa cenderung meningkatkan hidrofilisitas zat aktif dan
meningkatkan karakteristik disolusinya. Karena itu sering dikatakan metoda
granulasi basah lebih baik dibanding metoda granulasi kering atau slugging.
Tetapi sekarang dengan lebih canggihnya mesin cetak tablet dan adanya
bahan-bahan yang cocok untuk tablet cetak langsung, dengan formula yang sesuai
dapat dihasilkan tablet dengan karakteristik disolusi yang lebih baik dari
tablet yang dibuat dengan cara granulasi basah. Bila digunakan metoda granulasi
basah maka harus diperhatikan waktu pencampuran granul, jumlah zat pengikat,
metoda, waktu dan suhu pengeringan, waktu pencampuran dengan lubrikan, usia
granul (saat pencetakan), kadar air granul saat pencetakan dan kekerasan
tablet.
Ho dan Hersey, memperkenalkan suatu metoda novel granulasi
yang didasarkan pada terbentuknya aglomerat bila penggerusan serbuk dilakukan
dalam waktu yang panjang. Metoda ini disebut Agglomerative Phase of Comminution
(APOC). Metoda ini diketahui menghasilkan tablet dengan kekuatan mekanik yang
lebih besar dan kecepatan disolusi zat aktif yang lebih besar dibanding tablet
yang diperoleh dengan cara granulasi basah. Tetapi bagaimanapun pemilihan
metoda pembuatan tablet yang menekankan pada hasil yang memiliki karakteristik
disolusi yang baik harus tetap mempertimbangkan kecocokannya dengan zat aktif
yang digunakan. Misalnya zat aktif tidak tahan dengan suhu pengeringan (panas)
atau terhidrolisa dengan adanya air, sebaiknya tidak dibuat dengan metoda
granulasi basah. Sedangkan zat aktif yang merupakan polimorf yang dengan
penggerusan dapat terjadi polimorf yang tidak aktif secara biologi maka tidak
dapat digranulasi dengan cara APOC.
Kekuatan Kompresi (Pencetakan)
Kekuatan kompresi pada satu sisi menyebabkan penambahan luas
permukaan partikel tablet yang memberi efek meningkatkan disolusi zat aktif,
tetapi pada sisi yang lain memberi efek menurunkan disolusi karena meningkatnya
ikatan antar partikel akan meningkatkan densitas sehingga akan meningkatkan
kekerasan tablet.
Kekuatan kompresi berpengaruh pada densitas, porositas,
kekerasan dan waktu hancur tablet. Porositas tablet dapat memfasilitasi
penetrasi medium ke dalam tablet, sehingga membuat tablet lebih cepat hancur
memungkinkan zat aktifnya terliberasi dari matriks tablet dan terdisolusi.
Kekuatan kompresi yang besar akan mengurangi porositas tablet sehingga
kemungkinan dapat berpengaruh pada disolusi zat aktifnya. Kekuatan kompresi
yang besar juga akan meningkatkan kekerasan tablet, sehingga meningkatkan waktu
hancurnya dan mungkin dapat menurunkan kecepatan disolusi zat aktifnya.
Jadi pengaruh kekuatan kompresi terhadap disolusi zat aktif
dari tablet sebenarnya merupakan akibat berbagai faktor yang saling bergantung.
Karena itu menentukan kekuatan kompresi harus mempertimbangkan faktor-faktor
yang saling bergantung tersebut, yang penting diperoleh tablet dengan kekerasan
yang optimal dan memiliki waktu hancur yang cukup singkat serta karakteristik
disolusi zat aktifnya juga memenuhi syarat.
PENUTUP
Demikian sudah diuraikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan disolusi zat aktif dari sediaan tablet yang berasal dari sifat
fisikokimia zat aktif, formulasi tablet dan proses pembuatan tablet. Dari
uraian di atas teoritis bila ingin membuat tablet dengan kecepatan disolusi zat
aktif yang maksimum dalam media yang dipersyaratkan maka dapat dicapai dengan
menggunakan:
- Pilih bentuk zat aktif yang memiliki kelarutan paling tinggi (misal bentuk garamnya)
- Dilakukan pengecilan ukuran partikel zat aktif lebih dahulu sampai tingkat yang optimum
- Pilih bentuk zat aktif yang anhidrat
- Pilih bahan pengisi golongan amilum yang sudah ada di pasaran (spesifikasi jelas) digunakan dengan konsentrasi 5-20%
- Pilih disintegran Ac-Di-Sol digunakan dengan konsentrasi yang sesuai
- Pilih lubrikan Mg-sterat <1% bila zat aktif cukup hidrofil, atau pakai Na-lauril sulfat bila zat aktif sangat hidrofob dan kelarutan kecil
- Pilih pengikat polivinilpirolidon 3-15%
- Kalau perlu ditambahkan Na-Lauril Sulfat untuk meningkatkan pembasahan
- Dibuat dengan metoda granulasi basah
- Kekuatan kompresi sedang
Uraian di atas adalah uraian teoritis yang belum tentu dapat
diterapkan pada semua zat aktif. Karena sesungguhnya untuk memperoleh kecepatan
disolusi zat aktif yang maksimum itu harus melihat zat aktif yang digunakan,
baru kemudian ditetapkan formulasinya (bahan-bahan pendukungnya) serta proses
pembuatan tablet yang sesuai dengan sifat zat aktif tersebut .
Untuk bahan tulisan itu Saya ngintip bukunya Pak Hamed
M. Abdou
(Dissolution, Bioavailability & Bioequivalence, Mack
Publishing Company, Pensylvania, 53-105) dan bukunya pak Lieberman, pak Lachman
dan pak Schwartz (Pharmaceutical Dosage Forms: Tablet Volume 1, 2nd ed., Marcel
Dekker, Inc., New York, 88-120 ).
0 komentar:
Posting Komentar